Wednesday, January 19, 2011

Hikmah Musibah

Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikan kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan Inna lillahi wa inna ilaihi raaji’un.” (QS Al Baqarah (2); 155-157)

Hidup ini ibarat menaiki kuda, manusia harus pandai mengendalikan laju dan arah kuda dengan kendali. Menjalani seluruh perintah Allah merupakan kendali agar manusia bisa mengendalikan hawa nafsu. Rasulullah bersabda jihadun nafs (jihad melawan nafsu diri kita sendiri).

Suatu musibah atau bencana bisa saja menghilangkan masa depan kita. Namun, sebagai umat yang beriman apalagi kita yang baru saja dari medan latihan mental atau riyadhah syakhsiyah tentu kita tidak boleh gamang dan ragu menghadapi perbagai masalah dan cobaan.

Seseorang yang terkena musibah dianjurkan untuk sabar. Dalam Al Qur’an sabar tidak hanya tahan menderita, tetapi mencakup pengertian teguh pendirian, ulet, gigih, serta tidak gelisah atau berkeluh kesah. Sebagai Muslim kita tidak diperbolehkan cemas, patah semangat, dan frustasi apabila tertimpa musibah.

“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dengan tetap bersiaga. Dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.” (QS Ali Imran (3):200).


Mudah-mudahan Allah selalu memelihara keimanan dan ketakwaan kita dan selalu memberikan kekuatan dan kesabaran guna menghadapi masalah di masa datang. Sebagai umat dan penghuni suatu bangsa yang memiliki penduduk Muslim terbesar di dunia, sudah tentu kita memiliki tugas sejarah yang tidak ringan. Umat Islam Indonesaia harus mempersiapkan diri guna menghadapi tantangan mendatang. Sikap mawas diri, bertawakal, selalu mendekatkan diri kepada Allah dan selalu bersyukur atas nikmat adalah sikap hidup Muslim yang selalu siap menghadapi tantangan bagaimanapun beratnya.


“Jika kamu bersyukur, maka Aku (Allah) akan menambah (nikmat) itu kepadamu; dan jika kamu ingkar, maka sesungguhnya siksaanKu sangat pedih.” (QS Ibrahim (14):17).


Marilah kita menyediakan bekalan sebaik-baik bekal yaitu takwa kepada Allah sebagai orang-orang yang berakal. Manusia yang bertakwa, pada hakikatnya adalah manusia yang berkepribadian unggul, baik dari segi keimanan, keilmuan, kecerdasan dan amaliah, serta akhlaknya. Dengan begitu, semoga kita jauh dari musibah yang membawa kepada kecelakaan yang kekal (neraka)


Adakah anda di landa musibah?tepuk dada tanyalah iman apakah yang harus kita lakukan untuk menghadapi musibah.sucikan hati bersihkan jiwa.

No comments: