Monday, January 31, 2011

Luasnya Neraka Allah

Bismillahirrahmannirahim...
Kepada Allah jualah tempat hambanya memohon keampunan.luasnya pengetahuan Allah sehingga neraka ciptaannya juga amat luas dan tidak terperi pedih seksaannya.Di bawah ini bingkisan tentang "Luasnya Neraka".semoga kita semua memperoleh hidayah dari bacaan ini.Insyallah 
Yazid Arraqqasyi dari Anas bin Malik ra. berkata: Jibrail datang kepada
Nabi saw pada waktu yg ia tidak biasa datang dalam keadaan berubah
mukanya, maka ditanya oleh nabi s.a.w.: "Mengapa aku melihat kau berubah
muka?"

Monday, January 24, 2011

Rahsia Solat (Sembahyang)

Di sini saya ingin mengutip tips rahsia solat dari buku koleksi saya secara ringkas tentang rahsia setiap pergerakan kita dalam solat 5 waktu.Apabila setiap pergerakan solat kita tahu akan rahsia dan ganjaran yang bakal menanti sudah tentu ianya dapat menguatkan lagi hati seseorang hamba Allah untuk beribadah kepada Allah swt.ini antara bingkisan saya buat anda.


1) Niat Sembahyang
    Sebenarnya memeliharakan taubat kita dari dunia dan akhirat


2) Berdiri Betul
   Fadhilatnya, ketika mati dapat meluaskan tempat kita di dalam kubur


3) Takbir-Ratul Ihram
    Fadhilatnya sebagai pelita yang menerangi kita dalam kubur


4) Fatihah
    Fadhilatnya sebagainya pakaian yang indah-indah di dalam kubur


5) Ruku'
    Sebagai tikar kita di dalam kubur


6) I'tidal
    Akan memberi minuman air dari telaga al-kauthar ketika di dalam kubur


7) Sujud
    Memagar kita ketika menyeberangi titian SIROTOL MUSTAQIM


8) Duduk antara Dua Sujud
    Akan menaung panji-panji nabi kita di dalam kubur


9) Duduk antara Dua Sujud (akhir)
    Menjadi kenderaan ketika kita di Padang Mahsyar


10)Tahiyyat Akhir
     Sebagai penjawab bagi soalan yang dikemukakan oleh mungkar dan nangkir di dalam kubur


11)Selawat Nabi
     Sebagai pendinding api neraka di dalam kubur


12) Salam
     Memelihara kita dalam kubur


13)Tertib
     Akan pertemuan kita dengan Allah swt


Berikut adalah antara rahsia yang terkandung dalam amalan solat kita seharian.kebenaran yang hakiki hanya Allah sahaja yang mengetahui.walau bagaimanapun pengkhabaran ini adalah satu titik permulaan yang amat baik untuk kita perbaiki lagi mutu solat supaya kita dapat menjadi orang-orang yang Allah cinta dan mendapat rahmat Allah di alam barzakh (alam kubur) apabila nyawa sudah kembali kepada penciptanya(khaliq).bagaimana pula dengan solat kita?jawapannya semuanya ada pada anda. :-)




 

Wednesday, January 19, 2011

Hikmah Musibah

Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikan kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan Inna lillahi wa inna ilaihi raaji’un.” (QS Al Baqarah (2); 155-157)

Hidup ini ibarat menaiki kuda, manusia harus pandai mengendalikan laju dan arah kuda dengan kendali. Menjalani seluruh perintah Allah merupakan kendali agar manusia bisa mengendalikan hawa nafsu. Rasulullah bersabda jihadun nafs (jihad melawan nafsu diri kita sendiri).

Suatu musibah atau bencana bisa saja menghilangkan masa depan kita. Namun, sebagai umat yang beriman apalagi kita yang baru saja dari medan latihan mental atau riyadhah syakhsiyah tentu kita tidak boleh gamang dan ragu menghadapi perbagai masalah dan cobaan.

Seseorang yang terkena musibah dianjurkan untuk sabar. Dalam Al Qur’an sabar tidak hanya tahan menderita, tetapi mencakup pengertian teguh pendirian, ulet, gigih, serta tidak gelisah atau berkeluh kesah. Sebagai Muslim kita tidak diperbolehkan cemas, patah semangat, dan frustasi apabila tertimpa musibah.

“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dengan tetap bersiaga. Dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.” (QS Ali Imran (3):200).


Mudah-mudahan Allah selalu memelihara keimanan dan ketakwaan kita dan selalu memberikan kekuatan dan kesabaran guna menghadapi masalah di masa datang. Sebagai umat dan penghuni suatu bangsa yang memiliki penduduk Muslim terbesar di dunia, sudah tentu kita memiliki tugas sejarah yang tidak ringan. Umat Islam Indonesaia harus mempersiapkan diri guna menghadapi tantangan mendatang. Sikap mawas diri, bertawakal, selalu mendekatkan diri kepada Allah dan selalu bersyukur atas nikmat adalah sikap hidup Muslim yang selalu siap menghadapi tantangan bagaimanapun beratnya.


“Jika kamu bersyukur, maka Aku (Allah) akan menambah (nikmat) itu kepadamu; dan jika kamu ingkar, maka sesungguhnya siksaanKu sangat pedih.” (QS Ibrahim (14):17).


Marilah kita menyediakan bekalan sebaik-baik bekal yaitu takwa kepada Allah sebagai orang-orang yang berakal. Manusia yang bertakwa, pada hakikatnya adalah manusia yang berkepribadian unggul, baik dari segi keimanan, keilmuan, kecerdasan dan amaliah, serta akhlaknya. Dengan begitu, semoga kita jauh dari musibah yang membawa kepada kecelakaan yang kekal (neraka)


Adakah anda di landa musibah?tepuk dada tanyalah iman apakah yang harus kita lakukan untuk menghadapi musibah.sucikan hati bersihkan jiwa.

Saturday, January 15, 2011

Rahsia Doa Nurun Nubuwwah

Doa Nurun Nubuwwah di katakan memiliki khasiat yang banyak sekali dan sangat menakjubkan terhadap siapa yang suka membaca dan mengamalkannya dengan ikhlas hati benar-benar kerana Allah.

Dan di antara khasiat –khasiatnya adalah seperti berikut;


(1) Pelindung dari Sihir.

Di riwayatkan , bahawa Rasulullah SAW bersabda setelah solat Subuh ketika duduk-duduk bersama para sahabat di Masjidil Haram, tiba-tiba datanglah Malaikat Jibril a.s. membawa doa Nurun Nubuwwah, seraya berkata : ”Wahai Rasulullah, aku telah di utus oleh Allah Subhanahu Wa Taala untuk menyampaikan doa ini kepadamu / Rasulullah”. Selanjutnya beliau bersabda :”Doa Nurun Nubuwwah ini banyak sekali faedahnya bila di baca dan diamalkan. Dan apabila tidak dapat membaca atau tidak hafal, maka cukuplah ditulis, kemudian tulisan tersebut disimpan dalam rumah, maka Allah akan senantiasa memberikan perlindungan kepada penghuni rumah itu dari sihir / tenung atau penyakit.


(2) Hajat Tercapai.

Barangsiapa yang membaca dan mengamalkan doa ini secara istiqamah pada setiap selesai solat sekurang-kurangnya sekali, maka Insya Allah apa pun hajatnya akan segera terlaksana.


(3) Penyelamat dari gangguan makhluk halus.

Bilamana doa Nurun Nubuwwah ini ditulis pada kertas lalu tulisan tersebut di letakkan pada tanaman, Insya Allah tanaman tersebut akan selamat dari hama, apabila di letakkan pada tempat-tempat yang menakutkan atau pada tempat-tempat yang ditempati syaitan atau iblis, jin atau hantu dan segala macam jenis makhluk halus, maka dalam waktu singkat mereka akan bubar dan minggat tanpa kembali lagi.


(4) Dimuliakan orang

Rasulullah SAW bersabda , ”Jika kamu ingin dimuliakan oleh orang lain, maka bacalah Doa Nurun Nubuwwah.”


(5) Pengasih

Bilamana anda ingin mendekati raja / menteri atau orang yang berpangkat atau berkumpul dengan orang banyak maka bacalah doa ini pada tiap hari sekurang-kurangnya sekali, Insya’Allah semua orang yang anda dekati itu akan menaruh kasih sayang.


(6) Air masin menjadi tawar

Bilamana anda pergi belayar naik perahu, kemudian disitu anda kehabisan air minum, maka bacalah doa ini pada air laut, Insya’Allah air laut yang semulajadi masin itu berubah menjadi tawar dan boleh anda minum.


(7) Bertemu para nabi.

Rasulullah SAW bersabda: ”Barangsiapa yang ingin bertemu dengan para Nabi, maka bacalah doa Nurun Nubuwwah sebanyak seratus kali, kemudian tidur, Insya’Allah akan mimpi bertemu dengan para Nabi, di samping itu siapa pun pun yang melihatnya akan menaruh kasih sayang, dan hendaknya tidak terhenti dalam mewiridkan doa Nurun Nubuwwah ini hingga sampai anak cucu.


(8) Penyembuh Kesakitan.

Bilamana ada orang sakit, maka bacalah doa ini pada minyak (minyak kelapa / sawit wijen), kemudian sapukan pada tempat yang sakit, Insya’ Allah akan lekas sembuh.


(9) Mengubat dari kerasukan.

Bilamana ada orang di rasuk hantu, syaitan dan jin, atau gila, maka cara mengubatinya adalah sebagaimana di atas.


(10) Kuat berjalan

Bilamana anda ingin kuat berjalan, bacalah doa tersebut pada daun sirih yang bertemu ruasnya, kemudian sapukanlah mulai dari kepala hingga kaki, Insya’Allah anda akan kuat berjalan walau sejauh perjalanan yang anda tempuh itu.


(11) Turun hujan.

Bilamana akan turun hujan dalam suatu perjalanan, agar anda tidak kehujanan, maka bacalah doa tersebut, Insya’Allah tidak jadi turun hujan.


(12) Pengaman bagi orang bertengkar

Bilamana ada orang yang bertengkar, sedang anda ingin melerainya maka bacalah doa ini, Insya’Allah orang yang bertengkar itu akan berhenti dan akhirnya saling memaafkan.


(13) Musuh menjadi takut

Bilamana anda pergi berperang (fisabilillah), bacalah doa ini, Insya’ allah tidak di kejar musuh, bahkan musuh akan lari tunggang langgang ketika bertemu dengan anda.


(14) Sulit bersalin.

Bilamana ada wanita bersalin yang sulit, maka bacalah doa ini pada pinggang atau mangkuk putih yang berisi air, kemudian airnya diminumkan, Insya’ Allah bayinya akan segera keluar tanpa kesulitan yang di derita oleh sang ibu.


(15) Sakit mata

Bilamana ada orang sakit mata, maka bacalah doa ini lalu tiupkan pada mata yang sakit itu. Insya’allah akan lekas sembuh.


(16) Penawar gigitan ular

Bilamana ada orang digigit ular, atau kena sengatan binatang berbisa, atau kena racun dan penyakit lain, maka bacakanlah doa tersebut pada tempat yang terkena gigitan atau sengatan itu, Insya’ Allah akan lekas sembuh.


(17) Raja Jin.

Bilamana anda ingin mendatangkan raja jin, maka bacalah doa ini sebanyak seratus kali dalam keadaan tidak berhadas (suci), baik suci badan dan tempat, kemudian masuk ditempat yang sepi pada malam Jumaat. Insya’ Allah anda akan dijumpai oleh si raja jin itu.


(18) Terhindar dari Kekufuran.

Bilamana anda membaca doa ini pada malam Jumaat sebanyak lima puluh kali, Insya’Allah akan terhindar dari kekufuran, bid’ah dan dijauhkan dari perbuatan buruk.


(19) Menjumpai Jin.

Suatu keajaiban yang luar biasa bilamana ada jin yang ingin menyerupai manusia, maka jadi lah ia manusia lantaran berkah-Nya doa Nurun Nubuwwah ini, begitupun manusia jika ingin menjumpai jin, maka ia mengamalkan doa tersebut.


(20) Penyelamat seksa neraka.

Bilamana doa ini di baca setiap hari, maka akan selamat dari siksa neraka, selamat dunia akhirat dan terhindar dari godaan syaitan.


(21) Ingin mimpi yang indah.

Bilamana anda ingin mimpi yang indah, maka bacalah doa ini pada malam Sabtu, sebanyak seratus kali, Insya Allah akan tercapai.


(22) Awet Muda

Bilamana anda baca pada malam Minggu, maka anda boleh awet muda walau usia sudah lanjut.


(23) Memberi keselamatan.

Bilamana anda baca pada malam Isnin, maka Allah akan memberikan keselamatan kepada anda, dijauhkan dari malapetaka.


(24) Menjadi kuat

Bilamana anda baca pada malam Selasa, maka anda akan menjadi kuat, serta terjauh dari penyakit.


(25) Gigitan yang kuat

Bilamana anda baca pada malam Rabu, maka gigi anda akan menjadi kuat, serta terjauh dari penyakit.


(26) Penyeri wajah.

Bilamana anda baca pada malam Khamis, maka wajah anda bertambah elok sehingga banyak wanita yang terpikat.


(27) Binatang menjadi patuh.

Bilamana anda baca pada malam Jumaat, maka semua binatang yang buas akan menjadi patuh terhadap anda.


(28) Melamar wanita.

Bilamana anda ingin melamar seorang wanita, maka berpuasalah sehari dan malamnya jangan tidur, kemudian bacalah doa ini terus menerus di tempat yang sunyi, Insya’Allah lamaran anda di terima.


(29) Harta dunia.

Bilamana anda ingin harta dunia, maka bacalah doa ini pada kunir (kunyit putih / temu) kemudian tanamlah di tanah, Insya’Allah akan jadi emas, tapi jangan berbicara atau beritahu orang lain.

p/s: amalan ini bukan bermaksud tanam kunyit terus menjadi emas.ia mestilah di amalkan ikut kaedah yang tertentu.

Doa Nurun Nubuwwah























"Ya Allah zat yang memiliki kekuasaan yang Agung, yang Memiliki anugerah yang dahulu, memiliki wajah yang mulia, menguasai kalimat-kalimat yang sempurna dan do'a -do'a mustajab, penanggung Hasan Hisain dari jiwa-jiwa yang hak, dan sesungguhnya orang-orang kafir benar-benar akan menggelincirkan kamu dengan pandangan mereka, ketika mereka mendengar Al-Qur'an dan mereka berkata "Sesungguhnya ia (Muhammad) benar-benar orang yang gila, dan Al-Qur'an itu tidak lain hanyalah peringatan bagi seluruh ummat"
Dan yang mengijabagi Luqman Hakim, dan Sulaiman telah mewarisi Daud as. Allah zat Yang Pangasih lagi memiliki singgahsana, lagi Maha Mulia; Panjangkan umur ku, sihatkan badanku, kabulkanlah hajatku, perbanyakan harta benda ku dan anak-anakku, cintakanlah kepada semua manusia jauhkanlah permusuhan dari anak cucu Nabi Adam; orang-orang yang masih hidup dan agar tetap ancaman siksa bagi orang-orang kafir; dan katakanlah "Yang hak telah datang dan yang batil telah lenyap; dan sesungguhnya perkara batil pasti akan lenyap" dan kami turunkan dari Al-Qur'an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qura'n tidak akan menambah kepada orang-orang yang membuat aniaya kecuali keraguan. Maha Suci Allah Tuhanmu dan Tuhan yang Maha Mulai dari sifat-sifat yang diberikan oler orang-orang kafir. Dan semoga keselamatan bagi para rasul.
Dan segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam

Tuesday, January 11, 2011

Jenis KASYAF Dan Tingkatannya

Dalam ini kita boleh rungkaikan ilmu ini kepada beberapa definisi dan jenis-jenis kasyaf.perkataan kasyaf sering digunakan dalam perubatan islam.apakah ia benar-benar kasyaf?

Definisi Kasyaf

Apakah itu kasyaf? Kasyaf secara definisi mudahnya ialah kebolehan melihat atau mengetahui perkara ghaib atau perkara alam ghaib, iaitu perkara yang tidak nampak dengan mata kasar.

Lain-lain definisi kasyaf ialah,

Kasyaf bermaksud terbuka, yakni terbuka tabir pemisah antara hamba dengan Tuhan. Kasyaf juga bermaksud Allah membukakan seseorang supaya mampu melihat perkara yang tidak dapat dilihat orang lain.

Definisi kasyaf dari sudut sufi dan tassawuf pula ialah, terbukanya tabir hijab yang selama ini menutup pandangan kepada alam lain.
Telah dikatakan bahawa hijab yang menutup antara kita dengan Allah ada 70 ribu hijab, manakala hijab yang menutup antara Allah dengan kita adalah tiada. Allah akan membuka hijab-hijab ini satu persatu jika kita berusaha menghampirkan diri kepada Nya.

Jenis Kasyaf.

Saya membahagikan jenis kasyaf seperti yang berikut;

a) Kasyaf Haq.- Merupakan kasyaf pemberian dari Allah, di mana Allah telah membuka tabir baginya untuk melihat atau mengetahui perkara yang ghaib. Kasyaf jenis ini adalah kasyaf tanpa adanya keterlibatan makhluk jin. Biasanya kasyaf jenis ini ada dua keadaan dimana;

- Kasyaf tanpa diminta- iaitu Allah memberikan kebolehan kasyaf kepada seseorang yang tidak meminta untuk menjadi kasyaf. Allah berkuasa memberikan apa-apa kepada sesiapa sahaja yang dikehendakinya.

- Kasyaf yang diminta- iaitu Allah mengabulkan permintaan seseorang yang ingin kasyaf lalu Allah menjadikan orang tersebut kasyaf. Kebiasaannya para mukasyafah (orang-orang yang kasyaf) di jalan ini telah melalui riadah-riadah kerohanian yang telah diijazahkan oleh guru mereka melalui jalan tarekat atau tassawuf. Kebiasaannya juga, mereka tidaklah bertujuan untuk mencari kehebatan dan kelebihan dunia tetapi ingin Ma’rifatullah (mengenal Allah), dan mencapai tahap keimanan yang paling unggul.



Tahap-Tahap Keimanan Yang Dimaksudkan Adalah.

1) Ilmul Yakin = Keyakinan berdasarkan ilmu.
2) Ainul Yakin = Keyakinan berdasarkan penglihatan.
3) Haqqul Yakin = Keyakinan yang Haq tiada bergoyah lagi.
4) Kamalul Yakin = Keyakinan sebenar yang hakiki.

Walaubagaimana pun, kasyaf yang diberikan oleh Allah adalah boleh jadi kerana Allah menyukai kita, atau juga Allah ingin menguji kita dalam bentuk pemberian kasyaf. Namun kita hendaklah menganggap ia sebagai ujian supaya tidak timbul sifat riak, ujub dan sombong dan diri kita.

Oleh itu, bagi menjaga pemberian Allah, dan bagi menjaga diri dari tercemar dengan sifat mazmumah, para Mukasyafah Haq kebiasaannya akan mematuhi etika seorang kasyaf / etika mukasyafah iaitu:

- Merahsiakan bahawa diri seorang kasyaf- kecuali kepada orang yang paling dipercayai sahaja. Dan jika terbongkar sekalipun bahawa dirinya kasyaf, hanya mendiamkan diri, tidak menjawab “ya” dan tidak menjawab “tidak”.

- Merahsiakan segala keburukan orang yang “terlihat” olehnya- Yakni tidak menceritakan keburukan orang lain. Dengan kata lainnya “menjaga aib orang”.

- Menjaga rahsia alam- iaitu tidak sewenang-wenangnya menceritakan apa yang dilihatnya secara kasyaf dengan sebarangan melainkan kepada orang yang paling dipercayai, atau mereka yang ahli dalam bidang ini sahaja.


b) Kasyaf Bathil.- Merupakan kasyaf yang diakibatkan oleh kehadiran makhluk jin dalam tubuh seseorang itu. Tidak kira samada orang itu ada gangguan, seperti asyik atau saka, atau pernah mempelajari ilmu tertentu yang ada keterlibatan jin yang boleh menyebabkan dia kasyaf.

c) Kasyaf Awal Bathil – Merupakan kasyaf yang pada awalnya sahaja kasyaf bathil tapi bertukar menjadi kasyaf tanpa jin. Ini kerana, jin yang menyebabkan seseorang itu kasyaf telah keluar tapi orang tersebut masih lagi mempunyai kebolehan kasyaf. Ini disebabkan mata dalamnya telah terbuka tanpa ditutup. Ibarat jin keluar bilik tapi tidak tutup lampu.


Kategori Kasyaf.

Ada mereka yang mengkategorikan jenis-jenis kasyaf seperti yang berikut;

a) Kasyaf Mata- Kebolehan melihat alam ghaib.
b) Kasyaf Telinga- Kebolehan mendengar alam ghaib.
c) Kasyaf Hati/ Mata Basyirah- Kebolehan mengetahui sesuatu yang tersembunyi.
d) Kasyaf Ladunni- Kebolehan mendapat ilmu secara terus dari Allah.



Saya pula menambah lagi kategori kasyaf seperti berikut;

e) Kasyaf Rasa- Kebolehan “merasa” alam ghaib, dan apa-apa yang berlaku di alam tersebut. Biasanya kasyaf jenis ini saling berintergrasi dengan lain-lain jenis kasyaf yang juga ada pada orang tersebut.


Peringkat-peringkat Orang Yang Mulai Kasyaf

Kebiasaannya, orang yang mulai kasyaf akan melalui peringkat-peringkat yang berikut;

Peringkat Pertama- “Tahu”- Pada peringkat ini, seseorang itu menjadi tahu akan keberadaan atau kejadian alam ghaib.

Peringkat Kedua- “Rasa”- Kemudian, dari peringkat tahu menjadi peringkat rasa, orang tersebut mulai merasai keberadaan dan kejadian alam ghaib.

Peringkat Ketiga- “Dengar”- Kemudian dia akan mulai mendengar bunyi-bunyi yang berasal dari alam ghaib. Bunyi yang mulanya kedengaran sayup-sayup sahaja, kemudian akan meningkat kejelasannya dari masa ke masa.

Peringkat Keempat- “Nampak”- Kemudian beliau akan mula ternampak lintasan-lintasan imej di fikirannya, beransur-ansur akan mulai pandai menggunakan “penglihatan dalam” dan mulai nampak bayangan-bayangan dan bentuk, kemudian pergerakan, kemudian imej bergerak yang kurang jelas, kemudian imej bergerak yang jelas. Akhirnya imej bergerak yang jelas dan terang.

Setiap orang yang mulai kasyaf berbeza, ada yang melalui peringkat-peringkat yang telah disebutkan tadi dengan cepat, manakala ada yang lambat pula. Ada juga yang hanya mendapat sejenis kasyaf sahaja (contohnya hanya kasyaf telinga). Walau apa pun, ada hikmahnya dan sebab musababnya yang Allah sahaja yang tahu.

Pencahayaan Pandangan Kasyaf

Kadangkala, mereka yang menggunakan pandangan kasyaf melihat seolah pandangan mereka di “filter” oleh suatu warna. Ini adalah pencahayaan pandangan kasyaf, atau juga dikenali sebagai “backlight” imej yang dilihatnya. Ialah terbahagi kepada beberapa tahap dan warna;

1) Hitam/ Gelap: Perlu lebih lagi amalan.
2) Biru: Tahap Siti Fatimah.
3) Hijau: Tahap Rasul.

Ada satu tahap yang mesti dielakkan iaitu;

4) Merah: tahap syaitan. Perlu memperbetulkan semula niat amalan.

Kebiasaannya, kasyaf yang mempunyai “backlight’ merah adalah kasyaf bathil yang biasa digunakan oleh bomoh-bomoh. Kasyaf sebegini perlulah dielakkan penggunaannya kerana ada kehadiran jin yang membantu penglihatan kasyaf tersebut.


Melihat Jin, Boleh atau Tidak?

Barangkali anda pernah mendengar penyataan ini;

“Barangsiapa yang mendakwa dirinya mampu melihat jin, maka kami akan mengganggap syahadahnya terbatal kecuali beliau seorang Nabi”.

Ini sebenarnya adalah pendapat Imam Syafie. Akan tetapi, Imam Syafie juga adalah seorang yang kasyaf. Jadi mengapakah beliau mengeluarkan pernyataan begitu?
Ini tidak lain adalah kerana, dengan tegasnya Imam Syafie berkehendakkan para mukasyafah menjaga etika seorang kasyaf, agar “tidak mendakwa diri mampu melihat jin”. Ini adalah untuk menjaga keharmonian masyarakat umum, yang agak kurang memahami hal-hal sebegini. Pernyataan Imam Syafie itu bukanlah bermaksud, hanya seorang Nabi sahaja yang mampu melihat jin, kerana boleh jadi orang yang bukan Nabi juga boleh jadi mampu melihat jin atas pemberian Allah kepadanya.

Mari kita lihat pula satu peristiwa yang terjadi kepada Rasulullah, iaitu peristiwa Rasulullah di ganggu ifrit ketika solat;

“semasa solat berjemaah, tiba-tiba para sahabat terkejut melihat Rasulullah membuat aksi mencekik sesuatu sambil berkata “Auzibillahi min ka” (bermaksud, “aku berlindung dengan Allah dari mu”), lalu Baginda melepaskan cengkaman tersebut. Selesai solat, para sahabat bertanya kepada Rasulullah apakah yang telah berlaku? Lalu Rasulullah menceritakan “ifrit (atau syaitan, ada pelbagai versi cerita ini), datang kepada ku dengan membawa obor untuk membakarku, lalu ku tangkap ia dan mencekik ia. Ingin sahaja aku mengikatnya di tiang, agar kalian dapat melihatnya dan menjadi permainan anak-anak kecil, lalu aku teringat doa saudaraku Nabi Sulaiman, lalu ku lepaskan ia”.

Kita perhatikan ayat “…agar kalian dapat melihatnya”, bermaksud Rasulullah tidak melarang kita untuk melihat jin, kerana Rasulullah tidak dapat menghalang pemberian kasyaf oleh Allah yang berkuasa memberikan apa sahaja yang dikehendakiNya kepada sesiapa sahaja yang dikehendakiNya. Cuma apa perlu dijaga dan diperhatikan adalah etika seorang mukasyafah, itu sahaja.

Ps: Ramai juga di antara sahabat Rasulullah yang di izin oleh Allah untuk melihat jin, bahkan ada juga yang sehingga dapat bergelut dengan jin, menangkap jin mencuri kurma, melihat jin terbakar dek kerana Ayatul Kursi dan sebagainya.

Monday, January 10, 2011

Kehidupan Sunan Kalijaga


Kali ini saya memilih antara wali Allah yang masyur di antara wali songo untuk santapan kita agar lebih mengetahui sejarah ringkas kehidupan Sunan Kalijaga ini.
Masa hidup Sunan Kalijaga diperkirakan mencapai lebih dari 100 tahun. Dengan demikian ia mengalami masa akhir kekuasaan Majapahit (berakhir 1478), Kesultanan Demak, Kesultanan Cirebon dan Banten, bahkan juga Kerajaan Pajang yang lahir pada 1546 serta awal kehadiran Kerajaan Mataram dibawah pimpinan Panembahan Senopati...


Dialah "wali" yang namanya paling banyak disebut masyarakat Jawa. Ia lahir sekitar tahun 1450 Masehi. Ayahnya adalah Arya Wilatikta, Adipati Tuban -keturunan dari tokoh pemberontak Majapahit, Ronggolawe. Masa itu, Arya Wilatikta diperkirakan telah menganut Islam.

Nama kecil Sunan Kalijaga adalah Raden Said. Ia juga memiliki sejumlah nama panggilan seperti Lokajaya,Syekh Malaya, Pangeran Tuban atau Raden Abdurrahman.Terdapat beragam versi menyangkut asal-usul nama Kalijaga yang disandangnya.

Masyarakat Cirebon berpendapat bahwa nama itu berasal dari dusun Kalijaga di Cirebon. Sunan Kalijaga memang pernah tinggal di Cirebon dan bersahabat erat dengan Sunan Gunung Jati. Kalangan Jawa mengaitkannya dengan kesukaan wali ini untuk berendam ('kungkum') di sungai (kali) atau "jaga kali". Namun ada yang menyebut istilah itu berasal dari bahasa Arab "qadli dzaqa" yang menunjuk statusnya sebagai "penghulu suci" kesultanan.

Masa hidup Sunan Kalijaga diperkirakan mencapai lebih dari 100 tahun. Dengan demikian ia mengalami masa akhir kekuasaan Majapahit (berakhir 1478), Kesultanan Demak, Kesultanan Cirebon dan Banten, bahkan juga Kerajaan Pajang yang lahir pada 1546 serta awal kehadiran Kerajaan Mataram dibawah pimpinan Panembahan Senopati. Ia ikut pula merancang pembangunan Masjid Agung Cirebon dan Masjid Agung Demak. Tiang "tatal" (pecahan kayu) yang merupakan salah satu dari tiang utama masjid adalah kreasi Sunan Kalijaga.

Dalam dakwah, ia punya pola yang sama dengan mentor sekaligus sahabat dekatnya, Sunan Bonang. Paham keagamaannya cenderung "sufistik berbasis salaf" -bukan sufi panteistik (pemujaan semata). Ia juga memilih kesenian dan kebudayaan sebagai sarana untuk berdakwah.

Ia sangat toleran pada budaya lokal. Ia berpendapat bahwa masyarakat akan menjauh jika diserang pendiriannya. Maka mereka harus didekati secara bertahap: mengikuti sambil mempengaruhi. Sunan Kalijaga berkeyakinan jika Islam sudah dipahami, dengan sendirinya kebiasaan lama hilang.

Maka ajaran Sunan Kalijaga terkesan sinkretis dalam mengenalkan Islam. Ia menggunakan seni ukir, wayang, gamelan, serta seni suara suluk sebagai sarana dakwah. Dialah pencipta Baju takwa, perayaan sekatenan, grebeg maulud, Layang Kalimasada, lakon wayang Petruk Jadi Raja. Lanskap pusat kota berupa Kraton, alun-alun dengan dua beringin serta masjid diyakini sebagai karya Sunan Kalijaga.

Metode dakwah tersebut sangat efektif. Sebagian besar adipati di Jawa memeluk Islam melalui Sunan Kalijaga. Di antaranya adalah Adipati Padanaran, Kartasura, Kebumen, Banyumas, serta Pajang (sekarang Kotagede - Yogya). Sunan Kalijaga dimakamkan di Kadilangu -selatan Demak
.

Friday, January 7, 2011

Hikmah Sabar (Mutiara Orang Mukmin)

Sabar saya definisikan sebagai butiran mutiara orang-orang mukmin yang beriman.sabar juga adalah separuh dari iman seorang mukmin yang sejati.tanpa kesabaran akan rosaklah nilai diri seseorang.bila ianya berjaya diwujudkan ibarat kita memiliki butiran permata yang berharga kerana tidak semua mampu mengharungi.di sini saya himpunkan kata-kata hikmah tentang sabar dari para anbia dan orang-orang soleh.

SAYIDINA ABU BAKAR :

1.Sesungguhnya seorang hamba itu bila merasa ujub karena suatu perhiasan dunia, niscaya Allah akan murka kepadanya hingga dia melepaskan perhiasan itu.
2.Semoga aku menjadi pohon yang ditebang kemudian digunakan.
3.Dia berkata kepada para sahabat,"Sesungguhnya aku telah mengatur urusan kamu, tetapi aku bukanlah orang yang paling baik di kalangan kamu maka berilah pertolongan kepadaku. Kalau aku bertindak lurus maka ikutilah aku tetapi kalau aku menyeleweng maka betulkan aku!"

SAYIDINA UMAR BIN KHATTAB :

1.Jika tidak karena takut dihisab, sesungguhnya aku akan perintahkan membawa seekor kambing, kemudian dipanggang untuk kami di depan pembakar roti.
2.Barangsiapa takut kepada Allah SWT niscaya tidak akan dapat dilihat kemarahannya. Dan barangsiapa takut pada Allah, tidak sia-sia apa yang dia kehendaki.
3.Wahai Tuhan, janganlah Engkau jadikan kebinasaan umat Muhammad SAW di atas tanganku. Wahai Tuhanku, umurku telah lanjut dan kekuatanku telah lemah. Maka genggamkan (matikan) aku untukMu bukan untuk manusia.


SAYIDINA ALI KARAMALLAHU WAJHAH :

1.Cukuplah bila aku merasa mulia karena Engkau sebagai Tuhan bagiku dan cukuplah bila aku bangga bahwa aku menjadi hamba bagiMu. Engkau bagiku sebagaimana yang aku cintai, maka berilah aku taufik sebagaimana yang Engkau cintai.
2.Hendaklah kamu lebih memperhatikan tentang bagaimana amalan itu diterima daripada banyak beramal, karena sesungguhnya terlalu sedikit amalan yang disertai takwa. Bagaimanakah amalan itu hendak diterima?
Janganlah seseorang hamba itu mengharap selain kepada Tuhannya dan janganlah dia takut selain kepada dosanya.
3.Tidak ada kebaikan ibadah yang tidak ada ilmunya dan tidak ada kebaikan ilmu yang tidak difahami dan tidak ada kebaikan bacaan kalau tidak ada perhatian untuknya.


UMAR BIN AZIZ :

1.Orang yang bertakwa itu dikekang.
2.Sesungguhnya syubhat itu pada yang halal.
3.Kemaafan yang utama itu adalah ketika berkuasa.


SUFFIAN AS THAURI :

1.Tidak ada ketaatan bagi kedua ibu-bapak pada perkara syubhat.
2.Sesungguhnya seorang lelaki itu berharta bila dia zuhud di dunia, dan sesungguhnya seorang itu adalah fakir bila dia gemar pada dunia.
3.Menuntut ilmu lebih utama daripada shalat sunat.


IMAM AS SYAFIE :

1.Barangsiapa menghendaki akhirat wajib baginya ikhlas pada ilmu.
2.Tidak ada sesuatu yang lebih indah pada ulama kecuali dengan kefakiran dan mencukupi dengan apa yang ada serta redha dengan keduanya.
3.Hendaklah kamu berilmu pengetahuan sebelum kamu menjadi ketua, sebab sesudah kamu menjadi ketua, tidak ada jalan lagi bagimu untuk mencari pengetahuan.
Orang yang berakal itu adalah orang yang akalnya dapat mengawal segala sifat-sifat mazmumah (sifat keji).
Barangsiapa yang menyukai bila Allah menutupinya dengan kebaikan maka hendaklah dia bersangka baik terhadap manusia.


IMAM MALIK :

1.Ilmu itu bukanlah dengan membanyakkan riwayat tetapi ilmu itu adalah cahaya yang Allah letakkan dalam hati.
2.Apabila seseorang itu memuji dirinya maka hilanglah cahayanya.
3.Wajib bagi orang yang menuntut ilmu untuk memiliki kebesaran, ketenangan dan ketakutan.

IMAM ABU HANIFAH :

1.Tidak sekalipun aku shalat kecuali aku doakan untuk guruku Hammad dan juga mereka yang pernah mengajarku serta mereka yang pernah aku ajar. (murid-muridnya).
2.Aku telah 50 tahun bergaul dengan manusia. Tidak kudapati seorangpun yang mengampunkan kesalahanku. Tidak ada yang menghubungi aku ketika aku memutuskan hubungan dengannya. Tidak ada yang menutup keaibanku dan aku tidak akan merasa aman darinya bila dia murka kepadaku. Maka yang lebih mereka bimbangkan adalah perkara yang besar-besar.
3.Telah sampai berita kepadaku, bahwa tidak ada yang lebih mulia daripada seorang alim yang warak.


IMAM AHMAD :

Jangan kamu mengambil ilmu dari orang yang mengambil benda dunia di atas ilmunya.


SUFFIAN BIN UYAINAH :

1.Dua perkara yang susah sekali untuk mengobatinya yaitu meninggalkan loba (tamak) untuk manusia dan mengikhlaskan amal untuk Allah.
2.Siapa yang ditambah akalnya maka kuranglah rezekinya.
3.Zuhud di dunia itu adalah sabar dan menunggu-nunggu kedatangan mati.
4.Ilmu itu jika tidak memberi manfaat padamu maka akan memberi mudarat padamu.
5.Orang yang menuntut ilmu tidak akan dianggap sebagai orang yang berakal hingga dia melihat dirinya lebih hina dari sekalian manusia.
Surat dari ibu Aisyah r.a untuk Khalifah Muawiyah berbunyi sebagai berikut :


"Aku dengar Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang mengusahakan keredhaan Allah sampai manusia kesal kepadanya, ia akan dibantu Allah dalam menghadapi manusia. Dan siapa yang tidak menghiraukan Allah agar disenangi manusia nasibnya akan diserahkan Allah pada manusia."
Oleh itu tetaplah hati tuan dalam takut pada Allah karena bila tuan takut pada Allah, Dia akan membantumu terhadap manusia. Tetapi kalau tuan takut pada manusia mereka tidak akan dapat menolongmu terhadap Allah sedikit pun."

Khalifah Umar Ibnu Aziz menasehati gabenor-gabernor di daerah pemerintahannya dengan perkataan sebagai berikut :


"Kekuasaan yang ada di tangan saudara-saudara telah memungkinkan kalian untuk menzalimi rakyat. Bila terasa di hati kalian untuk menzalimi seseorang, ingatlah segera betapa besarnya kekuasaan Allah atas diri saudara-saudara."
"Ketahuilah bahwa satu kejahatan yang anda timpakan pada rakyat lambat laun akan hilang bekasnya dari mereka tetapi bekasnya akan tetap untuk saudara-saudara dalam daftar dosa. Ketahuilah pula bahwa Allah SWT membela orang teraniaya terhadap yang menzaliminya."


Luqmanul Hakim menasehati anaknya :

"Wahai anakku, dampingilah selalu para ulama dan jangan engkau banyak berdebat dengan mereka agar jangan dibenci oleh mereka."
"Ambillah dari dunia sekedar keperluan dan biayakan (belanjakan) kelebihan hasil usahamu untuk Akhirat. Dunia jangan ditolak semua agar engkau tidak menjadi ‘parasit’ (orang yang menumpang hidup pada orang lain tanpa membalas apa-apa) yang menyusahkan manusia (orang) lain."

"Berpuasalah selalu untuk menundukkan nafsumu, tetapi jangan sampai meletihkan badan sehingga merusak shalatmu karena shalat lebih utama dari puasa."
"Janganlah engkau duduk berteman dengan orang yang bodoh, sombong dan jangan didekati orang yang bermuka dua."


Pernah Allah SWT bertanya kepada Nabi Yaakub a.s. :

"Tahukah kamu kenapa Kupisahkan engkau dengan puteramu Yusuf?"
"Tidak, ya Tuhanku," jawab Nabi Yaakub a.s.
"Yaitu karena kata-katamu yang mengatakan, "Aku takut karena dia akan dimakan serigala waktu kamu (saudara-saudara Yusuf) lalai bermain-main", Kenapa engkau bimbang pada serigala tetapi tidak menyatakan harapan pada-Ku? Engkau hanya memandang kelalaian saudara-saudaranya saja tapi engkau tidak memandang perlindungan-Ku terhadapnya (Yusuf)."

Kemudian Allah bertanya lagi pada Nabi Yaakub a.s.,

"Tahukah kamu kenapa Yusuf Aku kembalikan padamu?"
"Tidak, ya Tuhanku," jawab Nabi Yaakub a.s.
"Juga karena kata-katamu, "Semoga Allah akan mengembalikan semua padaku". Dan karena kata-katamu, "Pergilah untuk mencari Yusuf dan adiknya dan janganlah kamu berputus asa."


Kata Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:
"Yang paling awal diseru di hari kiamat adalah orang yang hafal Al Quran dan seorang yang syahid dalam peperangan serta seorang yang kaya."

Maka firman Allah kepada yang hafal Al Quran,
"Apakah Aku tidak mengajarmu? Mengajar Al Quran yang Aku turunkan kepada Rasul-Ku?"
Jawab orang itu, "Tentu saja ya Tuhanku."

Dan firman Allah, "Digunakan untuk apa ilmu yang kau miliki itu?"
Jawabnya, "Aku amalkan dan aku kaji siang dan malam."

Firman Tuhan, "Kamu dusta!"
Demikian pula para malaikat berkata, "Kamu dusta."

Firman Tuhan, "Sebenarnya Kamu hanya ingin menjadi seorang qari maka cukuplah pujian orang-orang itu sebagai ganjaranmu. Itulah bagianmu."
Sekarang giliran orang yang mati di dalam peperangan dihadapkan kepada Tuhan yang Maha Esa dan Tuhan berfirman,
"Apakah yang engkau telah lakukan di dunia?"
Jawabnya, "Saya diperintahkan ikut perang sabil, kemudian perintah itu saya jalankan sampai saya mati dalam peperangan itu."

Firman Allah: "Kamu dusta!"
Demikian pula para malaikat berkata, "Kamu dusta."

Firman Allah, "Sebetulnya kamu ingin dipuji sebagai seorang yang berani (pahlawan). Cukuplah pujian itu sebagai bagianmu."
Kemudian tibalah giliran orang kaya dihadapkan ke hadirat Allah SWT. Firman Allah,
"Apakah engkau tidak diberi kekayaan oleh-Ku? Sehingga engkau tidak memberikan kepada sesiapapun?"
Jawab orang kaya, "Tentu saja ya Tuhan, hamba telah diberi kekayaan olehMu."

Firman Tuhan,"Dipergunakan untuk apa kekayaan yang Aku berikan padamu itu?"
Jawabnya, "Saya pergunakan untuk bersilaturrahim dan bersedekah."

Firman Tuhan, "Kamu berdusta!"
Demikian pula para malaikat berkata, "Kamu berdusta."

Firman Tuhan, "Sebetulnya kamu ingin dipuji sebagai seorang yang pemurah. Pujian orang-orang itulah sebagai bagian untukmu."
"Kemudian Rasulullah menepuk lututku," kata Abu Hurairah dan Rasulullah bersabda, "Ya Abu Hurairah untuk merekalah Api Neraka pertama kali akan dinyalakan."


Dari Muaz, Rasulullah SAW bersabda :

"Puji syukur ke hadrat Allah SWT yang menghendaki agar makhluk-Nya menurut kehendak-Nya, wahai Muaz!"
Jawabku, "Ya, Sayidil Mursalin."

Sabda Rasulullah SAW, "Sekarang aku akan menceritakan sesuatu kepadamu yang apabila engkau hafalkan (diambil perhatian) olehmu akan berguna tetapi kalau engkau lupakan (tidak dipedulikan) olehmu maka kamu tidak akan mempunyai alasan di hadapan Allah kelak."

"Hai Muaz, Allah itu menciptakan tujuh malaikat sebelum Dia menciptakan langit dari bumi. Setiap langit ada satu malaikat yang menjaga pintu langit dan tiap-tiap pintu langit dijaga oleh malaikat penjaga pintu menurut ukuran pintu dan keagungannya."

"Maka malaikat yang memelihara amalan si hamba (malaikat hafazah) akan naik ke langit membawa amal itu ke langit pertama. Penjaga langit pertama akan berkata kepada malaikat Hafazah,"Saya penjaga tukang mengumpat. Lemparkan kembali amalan itu ke muka pemiliknya karena saya diperintahkan untuk tidak menerima amalan tukang mengumpat".

"Esoknya, naik lagi malaikat Hafazah membawa amalan si hamba. Di langit kedua penjaga pintunya berkata,"Lemparkan kembali amalan itu ke muka pemiliknya sebab dia beramal karena mengharapkan keduniaan. Allah memerintahkan supaya amalan itu ditahan jangan sampai lepas ke langit yang lain."

"Kemudian naik lagi malaikat Hafazah ke langit ketiga membawa amalan yang sungguh indah. Penjaga langit ketiga berkata, "Lemparkan kembali amalan itu ke muka pemiliknya karena dia seorang yang sombong."


Rasulullah SAW meneruskan sabdanya,
"Berikutnya malaikat Hafazah membawa lagi amalan si hamba ke langit keempat. Lalu penjaga langit itu berkata,"Lemparkan kembali amalan itu ke muka pemiliknya. Dia seorang yang ujub. Allah memerintahkan aku menahan amalan si ujub."

Seterusnya amalan si hamba yang lulus ke langit kelima dalam keadaan bercahaya-cahaya dengan jihad, haji, umrah dan lain-lain. Tetapi di pintu langit penjaganya berkata,"Itu adalah amalan tukang hasad. Dia sangat benci pada nikmat yang Allah berikan pada hamba-Nya. Dia tidak redha dengan kehendak Allah. Sebab itu Allah perintahkan amalannya dilemparkan kembali ke mukanya. Allah tidak terima amalan pendengki dan hasad."

Di langit keenam, penjaga pintu akan berkata,"Saya penjaga rahmat. Saya diperintahkan untuk melemparkan kembali amalan yang indah itu ke muka pemiliknya karena dia tidak pernah mengasihi orang lain. Kalau orang dapat musibah dia merasa senang. Sebab itu amalan itu jangan melintasi langit ini."

Malaikat Hafazah naik lagi membawa amalan si hamba yang dapat lepas hingga ke langit ketujuh. Cahayanya bagaikan kilat, suaranya bergemuruh. Di antara amalan itu ialah shalat, puasa, sedekah, jihad, warak dan lain-lain.

Tetapi penjaga pintu langit berkata,"Saya ini penjaga sum’ah (ingin kemasyhuran). Sesungguhnya si hamba ini ingin termasyhur dalam kelompoknya dan selalu ingin tinggi di saat berkumpul dengan kawan-kawan yang sebaya dan ingin mendapat pengaruh dari para pemimpin. Allah memerintahkan padaku agar amalan itu jangan melintasiku. Tiap-tiap amalan yang tidak bersih karena Allah maka itulah riya'. Allah tidak akan menerima dan mengabulkan orang-orang yang riya'."

Kemudian malaikat Hafazah itu naik lagi dengan membawa amal hamba yakni shalat, puasa, zakat, haji, umrah, akhlak yang baik dan mulia serta zikir pada Allah. Amalan itu diiringi malaikat ke langit ketujuh hingga melintasi hijab-hijab dan sampailah ke hadirat Allah SWT.
Semua malaikat berdiri di hadapan Allah dan semua menyaksikan amalan itu sebagai amalan soleh yang betul-betul ikhlas untuk Allah.

Tetapi firman Tuhan,"Hafazah sekalian, pencatat amal hamba-Ku, Aku adalah pemilik hatinya dan Aku lebih mengetahui apa yang dimaksudkan oleh hamba-Ku ini dengan amalannya. Dia tidak ikhlas pada-Ku dengan amalannya. Dia menipu orang lain, menipu kamu (malaikat Hafazah) tetapi tidak bisa menipu Aku. Aku adalah Maha Mengetahui."

"Aku melihat segala isi hati dan tidak akan terlindung bagi-Ku apa saja yang terlindung. Pengetahuan-Ku atas apa yang telah terjadi adalah sama dengan pengetahuan-Ku atas apa yang bakal terjadi."

"Pengetahuan-Ku atas orang yang terdahulu adalah sama dengan Pengetahuan-Ku atas orang-orang yang datang kemudian. Kalau begitu bagaimana hamba-Ku ini menipu Aku dengan amalannya ini?"

"Laknat-Ku tetap padanya."

Dan ketujuh-tujuh malaikat beserta 3000 malaikat yang mengiringinya pun berkata:

"Ya Tuhan, dengan demikian tetaplah laknat-Mu dan laknat kami sekalian bagi mereka."
Dan semua yang di langit turut berkata,"Tetaplah laknat Allah kepadanya dan laknat orang yang melaknat."

Sayidina Muaz (yang meriwayatkan hadist ini) kemudian menangis terisak-isak dan berkata, "Ya Rasulullah, bagaimana aku dapat selamat dari apa yang diceritakan ini?"
Sabda Rasulullah SAW, "Hai Muaz, ikutilah Nabimu dalam soal keyakinan."

Muaz bertanya kembali,"Ya, tuan ini Rasulullah sedangkan saya ini hanyalah si Muaz bin Jabal, bagaimana saya dapat selamat dan bisa lepas dari bahaya tersebut?"
Bersabda Rasulullah, "Ya begitulah, kalau dalam amalanmu ada kelalaian maka tahanlah lidahmu jangan sampai memburukkan orang lain. Ingatlah dirimu sendiri pun penuh dengan aib maka janganlah mengangkat diri dan menekan orang lain."

"Jangan riya' dengan amal supaya amal itu diketahui orang. Jangan termasuk orang yang mementingkan dunia dengan melupakan akhirat. Kamu jangan berbisik berdua ketika disebelahmu ada orang lain yang tidak diajak berbisik. Jangan takabur pada orang lain nanti luput amalanmu dunia dan akhirat dan jangan berkata kasar dalam suatu majlis dengan maksud supaya orang takut padamu, jangan mengungkit-ungkit apabila membuat kebaikan, jangan mengoyak perasaan orang lain dengan mulutmu, karena kelak engkau akan dikoyak-koyak oleh anjing-anjing neraka jahanam."

Sebagaimana firman Allah yang bermaksud,"Di neraka itu ada anjing-anjing yang mengoyak badan manusia."

Muaz berkata, "Ya Rasulullah, siapa yang tahan menanggung penderitaan semacam itu?"
Jawab Rasulullah SAW, "Muaz, yang kami ceritakan itu akan mudah bagi mereka yang dimudahkan oleh Allah SWT. Cukuplah untuk menghindari semua itu, kamu menyayangi orang lain sebagaimana kamu mengasihi dirimu sendiri dan benci bila sesuatu yang dibenci olehmu terjadi pada orang lain. Kalau begitu kamu akan selamat dan dirimu pasti akan terhindar dari api neraka."

Nabi SAW bersabda :

Allah SWT berfirman,"Sekurang-kurangnya tindakan-Ku terhadap seorang hamba yang lebih mengutamakan nafsunya dari berbuat taat kepada-Ku tidak Kuberi padanya kebahagiaan bermunajat kepada-Ku."


Sayidina Ali r.a. berkata :

"Dasar kekafiran itu dikelilingi oleh empat tiang yaitu kasar hati, buta fikiran, lalai dan prasangka. Orang berhati kasar akan menghina kebenaran, menunjukan kejahatan dan mengutuk orang-orang pandai."
"Buta hati, lupa zikrullah dan lalai akan menjauhkan diri dari ketetapan Allah, dan orang yang syak wasangka akan tertipu oleh angan-angan. Sampai akhirnya ia ditimpa kecewa dan sesal yang tidak berujung karena diperlihatkan oleh Allah hal-hal yang selama ini tidak difikirkannya."


Nabi SAW bersabda:

"Sekurang-kurangnya (hati) mu mesti berisi keyakinan dan keteguhan dalam bersabar. Siapa yang mendapatkan kedua hal itu, tidak mengapa baginya bila kadang-kadang lalai dalam mengerjakan shalat sunat di malam hari dan puasa sunat di siang hari."

"Orang-orang sabar dalam keadaan itu lebih disukai. Aku khawatir sepeninggalku dunia akan terbuka luas di depanmu, lalu masing-masing bersifat nafsi-nafsi, engkau-engkau, aku-aku dan kamu tidak kenal lagi penduduk langit. Di waktu itu siapa yang sabar dan ikhlas akan memenangkan pahala yang selengkapnya."

Firman Allah : Terjemahannya : Apa yang ada pada kamu akan habis dan apa yang di sisi Allah akan kekal dan akan Kami beri tambahan pahala pada orang-orang yang sabar dalam apa yang mereka lakukan. (An Nahl: 96)


Dalam atsar dari Ibnu Abbas menceritakan ketika Nabi masuk ke suatu perkumpulan kaum Ansar baginda bertanya :

"Apakah saudara-saudara telah betul-betul Mukmin?"
Umar lalu menjawab, "Benar ya Rasulullah."
Baginda bertanya lagi, "Apakah ciri-ciri iman, saudara-saudara?"
Hadirin menjawab, "Kami bersyukur atas kesenangan, bersabar atas cobaan dan redha menerima ketentuan Tuhan." Lalu Nabi bersabda, "Memang anda semua Mukmin sejati, demi Tuhan Kaabah."

Termaktub dalam sepucuk surat Khalifah Umar kepada Abu Musa Al Ashaari,

"Hadapilah sifat sabar dan ketahuilah bahwa sifat sabar itu dua macam, di mana yang satu lebih afdol dari yang lain. Sabar dalam musibah adalah sifat baik namun lebih afdal lagi sabar dalam menghindar larangan Allah SWT.

Ketahuilah bahwa sabar itu berhubungan dengan iman karena kebajikan yang paling utama adalah takwa dan takwa hanya dapat dicapai dengan sabar."


Nabi Sulaiman a.s. pernah dihukum Allah selama 40 hari

Semasa baginda dihukum, banyak orang berbuat kasar dengannya. Sebab itu saat Nabi Sulaiman a.s. bebas dan menjadi raja kembali, ada seorang umatnya datang meminta maaf pada Nabi Sulaiman a.s. Nabi Allah itu menjawab,"Aku tidak mengumpat tentang apa yang telah kamu lakukan dan tidak lupa pula memuji sikapmu sekarang. Sesungguhnya semua yang telah terjadi itu adalah perintah dari langit yang mesti terjadi."

Seorang ulama salaf berkata

"Setiap seorang hamba berbuat dosa, bumi tempat ia berdiri meminta keizinan Tuhan untuk membenamkannya dan langit yang di atas kepalanya memohon izin untuk gugur menimpanya."Tetapi Tuhan berfirman pada langit dan bumi itu,

"Tahanlah bahaya untuk hamba-Ku itu dan beri dia waktu. Mungkin dia bertaubat pada-Ku lalu Aku ampunkan dan mungkin saja dia menggantikan kerja buruknya dengan amalan yang baik lalu Aku gantikan dosanya dengan pahala."

Itulah yang dimaksudkan dengan firman Allah :
Terjemahannya : Sesungguhnya Allah menahan langit dan bumi dari terjatuh dan kalau keduanya terjatuh tiada seorang pun yang akan bisa menahan selain Dia. (Faathir : 41)

Rasulullah SAW bersabda :

"Ya Tuhanku, karuniakanlah aku dua mata yang berlinang meneteskan air mata sebelum datang saat di mana mata menetiskan darah dan gigi menjadi bara."

Ummul Mukminin Sayidatina Aisyah bertanya kepada Nabi SAW :

Wahai Rasulullah, "Apakah ada umatmu yang nanti dapat masuk syurga tanpa hisab?"
Jawab baginda,"Ada, yaitu orang yang mengenang dosanya lalu dia menangis."

Yahaya bin Muaz r.a berkata,

"Malang sekali nasib keturunan Nabi Adam a.s. Kalau mereka mencemaskan Neraka seperti mencemaskan kemiskinan tentulah dia akan masuk Syurga."

Diriwayatkan :

Seorang Nabi mengeluh kepada Allah bahwa dia telah menderita lapar dan kekurangan pakaian selama bertahun-tahun dan pakaiannya hanyalah jubah bulu yang kasar. Lalu Allah mewahyukan kepadanya,"Wahai hamba-Ku, tidakkah engkau senang hati karena hatimu telah Aku lindungi dari sikap kafir terhadap-Ku hingga engkau minta pula diberi keduniaan?"

Sebahagian ulama’ salaf bermunajat seperti ini :

"Ya Allah, generasi mana yang tidak membuat kedurhakaan padaMu namun Engkau tetap memberi rezeki kepada mereka. Sesungguhnya Maha Suci Engkau dan Maha Penyantun. Demi kemuliaanMu, Engkau didurhakai manusia namun Engkau tetap melimpahkan pemberian dan rezeki, bagaikan Engkau tidak pandai marah pada mereka, wahai Tuhan kami"


Demikian himpunan kata-kata hikmah tentang sabar yang amat tinggi nilainya.setiap kesabaran kita menghadapi sebarang musibah akan di iringi dengan hikmah disebalik apa yang berlaku.ada ganjaran yang disediakan oleh Allah pencipta kita kepada hambanya yang soleh.

Tuesday, January 4, 2011

12 Barisan Di Akhirat

Maklumat ini antara petikan yang di petik dari buku koleksi saya dan sumbernya sama dalam laman sesawang.saya memilih artikel ini supaya fikiran kita lebih terbuka memahami hari akhirat yang akan kita semua alami Allah telah nyatakan dalam Al-quran.insyallah..

Suatu ketika, Muadz b Jabal ra menghadap Rasulullah saw dan bertanya: “Wahai Rasulullah, tolong uraikan kepadaku mengenai firman Allah SWT: “Pada saat sangkakala ditiup, maka kamu sekalian datang berbaris-baris.” (QS An-Naba’:18)”

Mendengar pertanyaan itu, baginda menangis dan basah pakaian dengan air mata. Lalu menjawab: “Wahai Muadz, engkau telah bertanya kepadaku, perkara yang amat besar, bahwa umatku akan digiring, dikumpulkan berbaris-baris.”

Maka dinyatakan apakah 12 barisan tersebut…..

Barisan Pertama

Digiring dari kubur dengan tidak bertangan dan berkaki. Keadaan mereka ini dijelaskan melalui satu seruan dari sisi Allah Yang Maha Pengasih: “Mereka itu adalah orang-orang yang sewaktu hidupnya menyakiti hati tetangganya, maka demikianlah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka…”

Barisan Kedua

Digiring dari kubur berbentuk babi hutan. Datanglah suara dari sisi Yang Maha Pengasih: “Mereka itu adalah orang yang sewaktu hidupnya meringan-ringankan sholat,maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka…”

Barisan Ketiga

Mereka berbentuk keledai, sedangkan perut mereka penuh dengan ular dan kala jengking. “Mereka itu adalah orang yang enggan membayar zakat, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka…”

Barisan Keempat

Digiring dari kubur dengan keadaan darah seperti air pancuran keluar dari mulut mereka. “Mereka itu adalah orang yang berdusta di dalam jual beli, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka…”

Barisan Kelima

Digiring dari kubur dengan bau busuk dari bangkai. Ketika itu Allah SWT menurunkan angin sehingga bau busuk itu mengganggu ketenteraman di Padang Mahsyar. “Mereka itu adalah orang yang menyembunyikan perlakuan durhaka takut diketahui oleh manusia tetapi tidak pula merasa takut kepada Allah SWT, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka…”

Barisan Keenam

Digiring dari kubur dengan keadaan kepala mereka terputus dari badan. “Mereka adalah orang yang menjadi saksi palsu, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka…”

Barisan Ketujuh

Digiring dari kubur tanpa mempunyai lidah tetapi dari mulut mereka mengalir keluar nanah dan darah. “Mereka itu adalah orang yang enggan memberi kesaksian di atas kebenaran, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka…”

Barisan Kedelapan

Digiring dari kubur dalam keadaan terbalik dengan kepala ke bawah dan kaki ke atas. “Mereka adalah orang yang berbuat zina, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka…”

Barisan Kesembilan

Digiring dari kubur dengan berwajah hitam gelap dan bermata biru sementara dalam diri mereka penuh dengan api gemuruh. “Mereka itu adalah orang yang makan harta anak yatim dengan cara yang tidak sebenarnya, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka…”

Barisan Kesepuluh

Digiring dari kubur mereka dalam keadaan tubuh mereka penuh dengan penyakit sopak dan kusta. “Mereka adalah orang yang durhaka kepada orang tuanya, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka…”

Barisan Kesebelas

Digiring dari kubur mereka dengan berkeadaan buta mata-kepala, gigi mereka memanjang seperti tanduk lembu jantan, bibir mereka melebar sampai ke dada dan lidah mereka terjulur memanjang sampai ke perut mereka dan keluar beraneka kotoran. “Mereka adalah orang yang minum arak, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka…”

Barisan Kedua Belas

Mereka digiring dari kubur dengan wajah yang bersinar-sinar laksana bulan purnama. Mereka melalui titian sirat seperti kilat. Maka, datanglah suara dari sisi Allah Yang Maha Pengasih memaklumkan: “Mereka adalah orang yang beramal saleh dan banyak berbuat baik. Mereka menjauhi perbuatan durhaka, mereka memelihara sholat lima waktu,ketika meninggal dunia keadaan mereka sudah bertaubat, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah syurga, mendapat ampunan, kasih sayang dan keredhaan Allah Yang Maha Pengasih…”


Kebiasaannya kita mendengar ceramah-ceramah di televisyen dan dari mulut ke mulut umat islam yang sesudah mati akan dibangkitkan di akhirat dalam keadaan wajah dan tubuh badan yang aneh-aneh.di sini telah dilampirkan 12 barisan di akhirat untuk kita renungkan di manakah tempat kita di sisi Allah swt kelak..semoga kita semua termasuk di barisan ke 12.wallahua'lam..

Antara Jodoh Dan Takdir

Rasulullah saw bersabda : Sungguh Allah swt menciptakan kalian 40 hari pertama di alam rahim sebagai air mani, kemudian 40 hari kedua berupa gumpalan darah, kemudian 40 hari ketiga berupa gumpalan daging, lalu diciptalah bentuknya, dan ditentukan takdirnya berupa amalnya, rezkinya, ajalnya, dan apakah ia dineraka atau disyurga, lalu dihembuskan padanya ruh.. dst (Shahih Bukhari).

jodoh termasuk rezki kita, sudah ditentukan Allah,

Namun semua ketentuan itu bukan satu ketentuan, tapi boleh menjadi bermacam macam ketentuan, misalnya begini, hamba ini bisa beramal ini dan ini, jika ia beramal ini dan ini maka rezkinya sekian, ajalnya sekian, dan ia dineraka atau disorga,

Jika ia beramal ini dan ini, maka rezkinya sekian, jodohnya si fulan, matitnya sekian, dan masuk neraka

Sebagaimana firman Allah swt : Kami jadikan bagi mereka dua jalan (QS Al Balad 10)
juga firman Nya : Kami memberi mereka jalan (yang mereka pilih) apakah mereka bersyukur atau kufur (QS Al Insan 3)

Maka kembali masalah jodoh, hal itu mutlak namun relatif, dengan doanya boleh merubah jodohnya diganti dgn yg lebih baik, atau dengan banyaknya amal dosanya maka rezki yang termasuk jodohnya boleh menjadi buruk.

Oleh yang demikian, apa yang perlu kita sedari takdir boleh di ubah dengan doa walau siapapun kita.Allah swt tidak memandang keturunan,harta,pangkat dan siapa paling cantik antara kita.tetapi Allah memandang doa dan keikhlasan hati orang yang memohon padanya.Wallahua'lam

Tanda Siapa Jodoh Kita

Hidup di dunia ini tidak akan lengkap tanpa pasangan.tetapi masih ramai tidak mengetahui hikmah berumahtangga.Jodoh adalah perkara yang sudah ditetapkan oleh Tuhan yang maha esa. Tetapi bagaimana kita hendak mengetahui dia memang ditakdirkan untuk kita? Tuhan mengurniakan manusia telinga untuk mendengar, mata untuk melihat dan akal untuk berfikir.

Jadi gunakan sebaik-baiknya bagi mengungkapkan rahsia cinta yang ditakdirkan. Dua manusia yang rasa mereka dapat hidup bersama dan memang dijodohkan pasti memiliki ikatan emosi, spiritual dan fizikal antara keduanya. Apabila bersama, masing-masing dapat merasai kemanisan cinta dan saling memerlukan antara satu sama lain. Lalu gerak hati mengatakan, dialah insan yang ditakdirkan untuk bersama. Benarkah ia seperti yang diperkatakan? Berikut adalah 10 petanda yang menunjukkan dia adalah jodoh kita.

Bersahaja

Kekasih kita itu bersikap bersahaja dan tidak berlakon. Cuba perhatikan cara dia berpakaian, cara percakapan, cara ketawa serta cara makan dan minum. Adakah ia spontan dan tidak dikawal ataupun kelihatan pelik. Kalau ia nampak kurang selesa dengan gayanya, sah dia sedang berlakon. Kadang-kadang, kita dapat mengesan yang dia sedang berlakon. Tetapi, apabila dia tampil bersahaja dan tidak dibuat-buat, maka dia adalah calon hidup kita yang sesuai. Jika tidak, dia mungkin bukan jodoh kita.

Senang bersama

Walaupun kita selalu bersamanya, tidak ada sedikit pun perasaan bosan, jemu ataupun tertekan pada diri kita. Semakin hari semakin sayang kepadanya. Kita sentiasa tenang, gembira dan dia menjadi pengubat kedukaan kita. Dia juga merasainya. Rasa senang sekali apabila bersama. Apabila berjauhan, terasa sedikit tekanan dan rasa ingin berjumpa dengannya. Tidak kira siang ataupun malam, ketiadaannya terasa sedikit kehilangan.

Terima kita seadanya

Apapun kisah silam yang pernah kita lakukan, dia tidak ambil peduli. Mungkin dia tahu perpisahan dengan bekas kekasihnya sebelum ini kita yang mulakan. Dia juga tidak mengambil kisah siapa kita sebelum ini. Yang penting, siapa kita sekarang. Biarpun dia tahu yang kita pernah mempunyai kekasih sebelumnya, dia tidak ambil hati langsung. Yang dia tahu, kita adalah miliknya kini. Dia juga sedia berkongsi kisah silamnya. Tidak perlu menyimpan rahsia apabila dia sudah bersedia menjadi pasangan hidup kita.

Sentiasa jujur

Dia tidak kisah apa yang kita lakukan asalkan tidak menyalahi hukum hakam agama. Sikap jujur yang dipamerkan menarik hati kita. Kejujuran bukan perkara yang boleh dilakonkan. Kita dapat mengesyaki sesuatu apabila dia menipu kita. Selagi kejujuran bertakhta di hatinya, kebahagiaan menjadi milik kita. Apabila berjauhan, kejujuran menjadi faktor paling penting bagi suatu hubungan. Apabila dia tidak jujur, sukar baginya mengelak daripada berlaku curang kepada kita. Apabila dia jujur, semakin hangat lagi hubungan cinta kita. Kejujuran yang disulami dengan kesetiaan membuahkan percintaan yang sejati. Jadi, dialah sebaik-baik pilihan.

Percaya Mempercayai

Setiap orang mempunyai rahsia tersendiri. Adakalanya rahsia ini perlu dikongsi supaya dapat mengurangkan beban yang ditanggung. Apabila kita mempunyai rahsia dan ingin memberitahu kekasih, adakah rahsia kita selamat di tangannya? Bagi mereka yang berjodoh, sifat saling percaya mempercayai antara satu sama lain timbul dari dalam hati nurani mereka. Mereka rasa selamat apabila memberitahu rahsia-rahsia kepada kekasihnya berbanding rakan-rakan yang lain. Satu lagi, kita tidak berahsia apa pun kepadanya dan kita pasti rahsia kita selamat. Bukti cinta sejati adalah melalui kepercayaan dan kejujuran. Bahagialah individu yang memperoleh kedua-duanya.

Senang Bekerjasama

Bagi kita yang inginkan hubungan cinta berjaya dan kekal dalam jangka masa yang panjang, kita dan dia perlu saling bekerjasama melalui hidup ini. Kita dan kekasih perlu memberi kerjasama melakukan suatu perkara sama ada perkara remeh ataupun sukar. Segala kerja yang dilakukan perlulah ikhlas bagi membantu pasangan dan meringankan tugas masing-masing. Perkara paling penting, kita dan dia dapat melalui semua ini dengan melakukannya bersama-sama. Kita dan dia juga dapat melakukan semuanya tanpa memerlukan orang lain dan kita senang melakukannya bersama. Ini penting kerana ia mempengaruhi kehidupan kita pada masa hadapan. Jika tiada kerjasama, sukar bagi kita hidup bersamanya. Ini kerana, kita yang memikul beban tanggungjawab seratus peratus. Bukankah ini menyusahkan?

Memahami diri kita

Bagi pasangan yang berjodoh, dia mestilah memahami diri pasangannya. Semasa kita sakit dia bawa ke klinik. Semasa kita berduka, dia menjadi penghibur. Apabila kita mengalami kesusahan, dia menjadi pembantu. Di kala kita sedang berleter, dia menjadi pendengar. Dia selalu bersama kita dalam sebarang situasi. Tidak kira kita sedang gembira ataupun berduka, dia sentiasa ada untuk kita. Dia juga bersedia mengalami pasang surut dalam percintaan. Kata orang, ‘lidah sendiri lagikan tergigit, inikan pula suami isteri’. Pepatah ini juga sesuai bagi pasangan kekasih. Apabila dia sentiasa bersama kita melalui hidup ini di kala suka dan duka, di saat senang dan susah, dialah calon yang sesuai menjadi pasangan hidup kita.

Tampilkan kelemahan

Tiada siapa yang sempurna di dunia. Tipulah jika ada orang yang mengaku dia insan yang sempurna daripada segala sudut. Pasti di kalangan kita memiliki kelemahan dan keburukan tertentu. Bagi dia yang bersedia menjadi teman hidup kita, dia tidak terlalu menyimpan rahsia kelemahannya dan bersedia memberitahu kita. Sudah tentu bukan senang untuk memberitahu dan mengakui kelemahan di hadapan kekasihnya. Malah, dia tidak segan mempamerkan keburukannya kepada kita. Misalnya, apabila dia bangun tidur ataupun sakit dan tidak mandi dua hari, dia tidak menghalang kita daripada melawatnya. Apabila kita dan dia saling menerima kelemahan dan sifat buruk masing-masing, memang ditakdirkan kita hidup bersamanya.

Kata hati

Dengarlah kata hati. Kadangkala, manusia dikurniakan Tuhan deria keenam yang dapat mengetahui dan memahami perasaan pasangannya. Dengan deria batin ini juga kita dapat saling tahu perasaan masing-masing. Kita dan dia juga dapat membaca fikiran antara satu sama lain dan dapat menduga reaksi dan tindak balas pada situasi tertentu. Apabila kita yakin dengan pilihan hidup kita, tanyalah sekali lagi. Adakah dia ditakdirkan untuk kita? Dengarlah kata hati dan buatlah pilihan. Serahlah segalanya pada ketentuan yang maha berkuasa.

Mimpi

Jodoh dan pertemuan semuanya di tangan Tuhan. Manusia hanya perancang di pentas dunia ini dan skripnya ditulis oleh yang maha esa. Adakalanya, dalam memainkan peranan sebagai pelakon, diberi petunjuk melalui mimpi. Mimpi memang mainan tidur, tetapi apabila kita melakukan sembahyang Istikharah dan memohon supaya Tuhan memberikan petunjuk, insya-Allah dengan izinnya kita mendapat mimpi petunjuk. Jika dia pilihan kita, buatlah keputusan sebaiknya. Jika tidak, tolaklah dia dengan baik. Semua yang kita lakukan ini adalah bagi mendapatkan kebahagiaan hidup di dunia. Ingatlah, nikmat di dunia ini hanya sementara. Nikmat di akhirat adalah kekal selamanya. Fikirkanlah. Adakah dia jodoh kita?

p/s penulis: Alhamdulillah diharap tips ini dapat dipraktikkan supaya kita lebih tahu siapa jodoh kita.

Madah Cinta “ Manusia merancang, Allah menentukan.”

“Tuhan tidak akan mengubah nasib sesuatu kaum itu sehingga mereka sendiri mengubah apa yang ada pada diri mereka.” – Al-Quran

Sunday, January 2, 2011

Peribadi Rasulullah Kepada Isterinya

Salam muhibah untuk pembaca semua.saya ingin memetik contoh tauladan yang diberikan rasulullah kepada isterinya selama baginda hidup dalam menjalankan dakwah islam kepada seluruh umat manusia.rasulullah memiliki sifat yang benar-benar suci,tulus ikhlas dan penyabar sifatnya sepanjang menjadi pemimpin dan khalifah di muka bumi ini.seluruh sifat terpuji baginda diterapkan selama menjadi suami kepada isteri-isterinya..kasih sayang suami isteri adalah tiang yang kukuh dalam institusi kekeluargaan.kasih sayang jugalah sebagai jambatan kepada isteri ke syurga.sifat mahabbah atau kecintaan amat penting seperti yang dipamer oleh rasulullah.contohi sifat baginda bagaimana mengekalkan kemesraan terhadap isteri-isteri baginda:


1)Tidur dalam satu selimut bersama isteri

Dari Atha’ bin Yasar: “Sesungguhnya Rasulullah S.A.W dan ‘Aisyah r.a biasa mandi bersama dalam satu bejana. Ketika baginda sedang berada dalam satu selimut dengan ‘Aisyah r.a, tiba-tiba ‘Aisyah bangkit. Baginda kemudian bertanya, ‘Mengapa engkau bangkit?’ Jawabnya, ‘Kerana saya haid, wahai Rasulullah.’ Rasulullah berkata, ‘Kalau begitu, pergilah ambil kain dan dekatlah kembali kepadaku.’ Aku pun masuk lalu berselimut bersama beliau” (Hadith Riwayat Sa’id bin Manshur)


2)Mandi bersama-sama isteri.

Dari Aisyah r.a., beliau berkata: "Aku biasa mandi bersama Nabi s.a.w menggunakan satu bejana.Kami biasa bersama-sama memasukkan tangan kami (ke dalam bejana tersebut)." (Hadith Riwayat Abdirrazaq dan Ibnu Abu Syaibah)

3)Menyejukkan kemarahan isteri dengan mesra

Rasulullah S.A.W biasa memicit hidung ‘Aisyah jika beliau marah dan baginda berkata, “Wahai ‘Uwaisy, bacalah doa: ‘Wahai Tuhanku, Tuhan Muhammad, ampunilah dosa-dosaku, hilangkanlah kekerasan hatiku dan lindungilah diriku dari fitnah yang menyesatkan.” ( Hadith Riwayat Ibnu Sunni)


4)Rambut disikatkan oleh isteri.Dari Aisyah r.a., beliau berkata : "Saya biasa menyikat rambut rasulullah s.a.w ketika itu saya sedang haid". (Hadith Riwayat Ahmad)

5)Membersihkan titisan darah haid isteri

Dari ‘Aisyah r.a, beliau berkata, “Aku pernah tidur bersama Rasulullah S.A.W di atas satu tikar ketika aku sedang haid. Bila darahku menitis ke atas tikar itu, beliau mencuci bahagian yang terkena titisan darah dan baginda tidak berpindah dari tempat itu, kemudian baginda solat di tempat itu pula, lalu baginda berbaring kembali di sisiku. Bila darah ku menitis lagi di atas tikar itu, baginda mencuci di bahagian yang terkena darah itu saja dan tidak berpindah dari tempat itu, kemudian baginda pun solat di atas tikar itu.” (Hadith Riwayat Nasa’i)

6)Segera menemui isteri jika tergoda

Dari Jabir, sesungguhnya Nabi S.A.W pernah melihat wanita, lalu baginda masuk ke tempat Zainab, lalu baginda tumpahkan keinginan baginda kepadanya, lalu keluar dan bersabda, “Wanita, kalau mengadap, ia mengadap dalam rupa syaitan. Bila seseorang di antara kamu melihat seorang wanita yang menarik, hendaklah ia datangi isterinya, kerana pada diri isterinya ada hal yang sama dengan yang ada pada wanita itu.” (Hadith Riwayat Tirmidzi)


7)Tidur di pangkuan isteri

Dari ‘Aisyah r.a, beliau berkata, “Nabi S.A.W biasa meletakkan kepalanya di pangkuanku walaupun aku sedang haid, kemudian beliau membaca Al-Quran.” (Hadith Riwayat ‘Abdurrazaq)

8)Memanggil isteri dengan kata-kata mesra

Rasulullah S.A.W biasa memanggil ‘Aisyah dengan beberapa nama panggilan yang disukainya seperti ‘Aisy dan Humaira (pipi merah delima).

9)Meminta isteri meminyaki badan

Dari ‘Aisyah r.a, beliau berkata, “Saya meminyaki badan Rasulullah S.A.W pada Hari Raya Aidil Adha setelah baginda melakukan jumrah ‘aqabah.” (Hadith Riwayat Ibnu ‘Asakir)

10)Membelai isteri

“Adalah Rasulullah S.A.W tidaklah setiap hari melainkan baginda mesti mengelilingi kami semua (isteri-isterinya) seorang demi seorang. Beliau menghampiri dan membelai kami dengan tidak mencampuri hingga beliau singgah ke tempat isteri yang beliau giliri waktunya, lalu beliau bermalam di tempatnya.” (Hadith Riwayat Ahmad)

11)Mencium isteri

Dari ‘Aisyah r.a, bahawa Rasulullah S.A.W biasa mencium isterinya setelah wudhu’, kemudian beliau solat dan tidak mengulangi wudhu’nya.” (Hadith Riwayat ‘Abdurrazaq)

Dari Hafsah, puteri ‘Umar r.a, “Sesungguhnya Rasulullah S.A.W biasa mencium isterinya sekalipun sedang puasa.” (Hadith Riwayat Ahmad)


12)Memberikan hadiah

Dari Ummu Kaltsum binti Abu Salamah binti Abu Salamah, baginda bersabda kepadanya, "Sesungguhnya aku pernah hendak memberi hadiah kepada Raja Najasyi sebuah pakaian berenda dan beberapa botol minyak kasturi, namun aku mengetahui ternyata Raja Najasyi telah meninggal dunia dan aku mengagak hadiah itu akan dikembalikan.Jika hadiah itu dikembalikan kepada ku, aku akan memberikannya kepada masing-masing isterinya satu botol minyak kasturi, sedang sisa minyak kasturi dan pakaian tersebut baginda berikan kepada Ummu Salamah." (Hadith Riwayat Ahmad)

Sungguh indah kemesraan yang dipamerkan rasulullah terhadap isteri-isterinya.Di sini kita dapat lihat betapa islam memandang tinggi nilai-nilai murni kasih sayang yang utuh dalam menjalani kehidupan seharian.sifat rasulullah yang kaya dengan hati dan berlemah lembut ketika berdakwah harus menjadi ikutan kepada seluruh umat islam dan bukan islam.peribadi yang sejati adalah wajah kita dan kitalah yang menjadi cermin kepada seluruh manusia.bukan sekadar cantik di wajah tapi cantik di hati dan mempunyai peribadi yang tulus.

Nama-nama Syaitan Dalam Al-fatihah

Assalamualaikum..tajuk pembuka untuk tahun 2011 adalah Nama-nama syaitan atau iblis dalam Al-fatihah.sesuai dengan maksud Al-fatihah (pembukaan), sewaktu umur saya 19 tahun saya pernah berguru dengan seorang ustaz untuk mengaji Al-quran.kata orang ustaz ini mahir mengajar al-quran termasuk makhraj huruf dan sebagainya.selama saya menjadi anak muridnya ustaz tersebut telah melatih kami menyebut setiap inci ayat dalam surah Al-fatihah dengan betul dan halus.kerana untuk mengelakkan kita menyebut nama-nama syaitan laknatullah ketika solat.tambahan pula Al-fatihah adalah surah wajib semasa solat.ikuti saya membincang panjang lebar isu ini.

Al-Fatihah adalah satu rukun dalam solat, apabila cacat bacaannya maka rosaklah solat. Oleh itu perbaikilah bacaannya dengan ilmu tajwid. Bukan setakat bacaannya saja rosak malah kita menyebut nama syaitan di dalam solat kita. Berikut diperturunkan nama syaitan laknat yang wujud didalam Al-Fatihah, sekiranya kita tidak berhati-hati.

Nama syaitan

1] DU-LI-LAH (bila dibaca tiada sabdu) sebetulnya DU-LIL-LAH

2] HIR-ROB (bila dibaca dengan sabdu) sebetulnya HI-ROB

3] KIY-YAU (bila dibaca dengan sabdu) sebetulnya KI-YAU

4] KAN-NAK (bila dibaca dengan sabdu) sebetulnya KA-NAK

5] KAN-NAS (bila dibaca dengan sabdu) sebetulnya KA-NAS

6] I-YA (disebut tanpa sabdu) sebetulnya IY-YA. Iya bermaksud ‘matahari’

Dalam ayat ke 5, Jika salah bacaannya akan bermaksud “kepada mataharilah yang kami sembah dan kepada matahari kami meminta pertolongan”!!!!

7] SIROTHOLLAZI…………. sehingga habis hendaklah dibaca tanpa henti.

8] AMIN .hendaklah mengaminkan Al-Fatihah dengan betul iaitu AA…dua harakat, MIN…. 3 harakat, semoga Amin kita bersamaan dengan Amin malaikat Insya-Allah. semoga kita menjadi orang yang sentiasa membaiki bacaannya.


JAWAPAN DARI Dr. Amran Kasimin (Mingguan Malaysia 16 Julai 2006)
Sebutan iblis dalam solat

Menyebut tentang syaitan, perlu rasanya dirujuk tulisan Raji al-Asmar dalam bukunya: Asy-Syayatin: Haqiqatuha, yang menyebut bahawa perkataan “iblis” disebut dalam al-Quran sebanyak 11 kali, manakala kalimah ‘syaitan’ itu disebut sebanyak 88 kali. Dalam buku ini diperturunkan ayat-ayat berkaitan yang menyebut nama-nama tersebut.

Keterangan ini membuktikan, mempercayai tentang kewujudan syaitan juga iblis itu adalah suatu yang termaktub dalam kalamullah. Ia bukan dongeng atau rekaan.

Walaupun demikian terlalu banyak telah direka oleh manusia mengenainya, termasuk namanya seperti toyol, hantu raya, langsuir, bajang dan lain-lain yang melahirkan pelbagai amalan bidaah dan khurafat. Dalam keadaan tertentu nama-nama elok disebut, seperti nama-nama wali, syeikh, embah, nenek, panglima hitam dan sebagainya, padahal apa yang disebut itu lebih merujuk kepada jin-jin.

Di dalam hadis-hadis juga tersebut perkataan “syaitan.” Dalam sebuah hadis al-Bukhari dan Muslim daripada Abu Hurairah dijelaskan tentang syaitan yang mengganggu nabi ketika sedang sembahyang.

Dalam hadis lain dijelaskan tentang syaitan yang menyerupai seorang syeikh dari Najd yang masuk bersama himpunan orang-orang Quraisy yang diadakan di Darunnadwah, iaitu satu mesyuarat untuk membunuh nabi. Syaitan telah memberi nasihat bagaimana hendak membunuh baginda. Peristiwa itu berlaku sebelum berlakunya peristiwa Hijrah.

Dalam peperangan Badar pun iblis telah datang mengetuai pasukan yang terdiri daripada syaitan, yang ada bersamanya bendera. Iblis menjelma menyerupai seorang lelaki daripada Bani Mudallij, manakala syaitan menyerupai rupa Suraqah bin Malik bin Ja’syam.

Dalam sebuah hadis yang ditakhrij oleh at-Turmizi dan an-Nasaiy daripada Aisyah, beliau berkata telah bersabda Rasulullah s.a.w. yang bermaksud: Sesungguhnya aku melihat syaitan-syaitan daripada golongan jin dan manusia telah lari daripada Omar. Dalam hadis daripada Hamnah Jahsy, beliau berkata, dia mengalami masalah darah haid yang keluar begitu banyak. Beliau memberitahu hal ini kepada Rasulullah. Baginda bersabda: Sesungguhnya ia adalah satu sepakan daripada sepakan syaitan.

Satu hadis daripada Usamah bin Syuraik pula menyatakan bahawa beliau telah mendengar baginda bersabda yang bermaksud: Tangan Allah berserta jemaah. Maka apabila bersendirian seseorang itu daripada jemaah, syaitan-syaitan akan menyambarnya, seumpama serigala menyambar kambing daripada kumpulannya.

Dalam sebuah hadis daripada Ibn Umar, ia berkata bahawa beliau pada satu ketika duduk di sisi nabi. Tiba-tiba datang seorang lelaki yang paling buruk mukanya, juga pakaiannya, manakala bajunya terlalu busuk. Dia datang melangkahi orang ramai sehingga ia duduk di hadapan Rasulullah. Lelaki itu berkata: Siapa yang menjadikan langit. Baginda menjawab: Allah. Siapa yang menjadi Allah. Tanyanya lagi. Subahanallah jawab nabi. Lelaki tadi memegang dahinya lalu mengangguk-anggukkan kepalanya. Ia berdiri lalu pergi. Baginda mengangkat kepalanya lalu bersabda: Ini adalah iblis, datang kepada kamu untuk menimbulkan syak terhadap agama kamu. Hadis-hadis yang tersebut di atas hanya menyebut kalimah “iblis” ataupun “syaitan” tanpa menyebut siapakah nama syaitan ataupun iblis yang terlibat dengan peristiwa-peristiwa tersebut.

Raji al-Asmar dalam bukunya Al-Jinn ada menyebut nama “Marid,” iaitu syaitan daripada golongan jin. Jin apabila ia kufur, zalim dan melampau dan melakukan kejahatan dinamakan “syaitan”.

Apabila makhluk ini berupaya menggangkat sesuatu yang berat dan mencuri pendengaran dinamakan “Marid”. Andainya makhluk ini mempunyai keupayaan lebih daripada itu dinamakan “Ifrit.”

Dalam buku yang sama muka sura. 51-53, Raji al-Asmar ada menyebut nama Al-Ghaddar, Al-Khabil dan Al-Hajis, iaitu nama-nama jin jahat yang mengganggu manusia. Al-Khabil misalnya dirujuk sebagai jin yang merasuk manusia yang boleh menyebabkan gila, Aal-Hajis ialah jin khas yang boleh menyebabkan manusia berasa waswas, juga yang membisikkan telinga menyebabkan timbul waswas.

Nama jin lain yang disebut ialah At-Tabi’, ataupun Qarin, yang hidup bersama dengan manusia, terdiri daripada lelaki dan perempuan, manakala Al-Hatif ialah jin yang suaranya dapat didengar oleh manusia tetapi tidak dapat dilihat.

Jin yang dinamakan Al-Amir tinggal di tempat tertentu di tempat tinggi seperti di kemuncak gunung, di lembah-lembah, rumah yang ditinggalkan, di kubur atau di bumbung rumah. Nama lain ialah Asy-Syaqq iaitu syaitan yang boleh menjelma separuh bentuk manusia yang kadang-kadang mengganggu manusia ketika musafir keseorangan.

Nama lain yang lebih dikenali ialah al-Wilha, iaitu golongan jin yang mengganggu manusia ketika mengambil air sembahyang, menyebabkan seseorang itu mengambil wuduk berulang kali. Manakala “Khanzab” ialah syaitan yang mengganggu manusia ketika mendirikan sembahyang, menyebabkan seseorang itu berniat berulang kali, memesongkan ingatan manusia kepada peristiwa di luar sembahyang menyebabkan hilang rasa khusyuk.

Abdullah bin Muhammad bin Ubaid meriwayatkan satu hadis, daripada Mujahid, ia berkata: Iblis mempunyai lima anak, masing-masing diberi tugas, iaitu Thabur, A’war, Masuth, Dasim dan Zalambur. Thabur berurusan menggoda orang yang ditimpa musibah agar meratap, mengoyak-ngoyak pakaian dan meratap ratapan jahiliah: A’war ditugaskan menggoda manusia melakukan zina. Masuth ditugaskan menggoda manusia agar mencampuradukkan berita benar dengan palsu serta menimbulkan fitnah. Dasim pula menggoda suami agar marah isteri, manakala Zalambur menipu menyemarakkan manusia agar menipu ketika di pasar.

Nama-nama iblis dan syaitan yang termaktub dalam al-Quran juga daripada hadis-hadis serta fungsi masing-masing telah dijelaskan. Banyak lagi nama iblis dan syaitan yang terdiri daripada golongan jin, namun nama-nama seperti tertera iaitu du li lah, hir rob, kiyyau, kannak dan kannas tidak termasuk dalam nama-nama diperturunkan. Biarpun tidak mustahil andainya nama-nama yang terdapat dalam bacaan al-Fatihah yang cacat bacaan, namun setelah meneliti nama-nama yang dikatakan wujud dalam al-Fatihah yang salah bacaannya dirasakan hanya rekaan belaka, tanpa sumber yang utuh atau boleh dipertanggungjawabkan.

Hanya satu nama iaitu Kannas atau tersebut dalam al-Munjid, yang bermaksud sesuatu yang disapu oleh penyapu. Walaupun demikian kalau ia dieja sebagai “khannas,” ia adalah merujuk kepada nama syaitan yang menahan dan melambat-lambatkan seseorang untuk zikrullah.

Dalam kitab-kitab fikah, yang membicarakan tentang bacaan al-Fatihah yang merupakan salah satu rukun sembahyang, nama-nama syaitan seperti didakwa langsung tidak disentuh.

Disebut bahawa orang yang bersembahyang mesti memelihara semua huruf al-Fatihah juga segala tasydidnya. Andainya tergugur satu huruf atau satu tasydid atau ditukar satu huruf al-Fatihah dengan huruf lain, ataupun rosak baris yang mengubahkan maknanya, maka tidak sahlah sembahyang yang dilakukan, andainya ia melakukan dengan sengaja dan ia ketahui mengubah maknanya.

Andainya keadaan ini berlaku dengan tidak sengaja, jahil dan tidak mengubah maknanya, maka tidak batallah sembahyang, tetapi hendaklah membacanya semula.

Implikasi daripada kandungan boleh menyebabkan timbulnya kesan buruk. Orang yang tinggi pengaruh gangguan sembahyangnya, yang mengambil wuduk melebihi kebiasaan, berulang kali mengangkat takbir ketika niat, mengulangi huruf-huruf kesamaran ketika membaca al-Fatihah dan sering lupakan rakaat sembahyang akan berasakan sembahyang itu satu penyeksaan.

Lebih teruk ialah orang yang lupakan bacaan sembahyang dan berasa terganggu sebaik masuk waktu sembahyang. Bagi orang seperti ini sembahyang merupakan sesuatu yang meragut kebahagiaan daripada ketenangan hidupnya. Sebaliknya, jika ia tidak sembahyang, keadaan seperti ini tidak timbul. Kerana itu berkemungkinan seseorang itu akan terus meninggalkan sembahyang.

Keadaan akan menjadi lebih parah apabila orang yang terganggu sembahyangnya menyedari adanya sebutan nama-nama iblis atau syaitan dalam bacaan al-Fatihah. Orang yang bermasalah membaca al-Fatihah memang selalu silap ketika membacanya terutama pada huruf kesamaran, pada tasydid dan sebagainya. Kerana itu akal fikirannya akan tertumpu bahawa apa yang disebut dalam al-Fatihah melibatkan sebutan nama-nama iblis dan syaitan. Kerana itu besar kemungkinan bahawa mereka tidak akan sembahyang langsung, kerana ia hanya akan menyebut nama-nama iblis dan syaitan dalam sembahyang yang didirikan.

Nama-nama yang disebutkan di atas tidak ada punca sandarannya. Sebenarnya kalau hendak dikeluarkan nama-nama dalam al-Fatihah, lalu didakwa sebagai nama syaitan, setiap kalimah itu boleh didakwa sebagai nama syaitan, kerana ia tidak ada punca sandarannya.

Persoalan remeh-temeh seperti ini hakikatnya tidak perlu ditonjolkan. Bagi pembaca pula, selain perlu merujuk kepada hukum, akal sendiri boleh memikiri tentang lojiknya. Terlalu banyak masalah di kalangan orang Islam yang masih belum selesai dan perlu diselesaikan. Jangan buang tenaga memikiri sesuatu yang tidak bermanfaat.

Dalam mempelajari ilmu fikah, termasuklah perkara-perkara yang berkaitan dengan fardu ain, kita banyak didedahkan dengan tafsiran yang berlainan daripada pendapat ulama yang muktabar, tentang hukum halal dan haram, najis atau suci.

Sayangnya, dalam keadaan tertentu, pembaca seolah-olah ditinggalkan begitu sahaja tanpa dapat memahami pendapat yang mana sewajarnya diikuti.

Dan apabila timbul persoalan-persoalan yang membicarakan sah atau tidaknya sesuatu sembahyang yang dilakukan, termasuklah sebutan nama-nama jin dan syaitan seperti yang kemukakan, kecelaruan akan lebih ketara yang ada kalanya seumpama tidak ada jawapan. Sewajarnya persoalan-persoalan seperti ini bukan menjadi persoalan pokok yang perlu dihuraikan.


Penulis : Dr. Amran Kasimin
Sumber : Mingguan Malaysia 16 Julai 2006